Masa depan Lanzador — SUV/kupé 2+2 yang seharusnya menjadi kendaraan listrik murni pertama Lamborghini — telah menjadi keraguan strategis di Sant’Agata. Merek ini kini menilai apakah akan meluncurkan BEV radikal atau PHEV dengan V8 hibrid.
Mengapa Lamborghini memikirkan kembali EV pertamanya
Berita bahwa EV Pertama Lamborghini Mungkin Akhirnya Tetap Menggunakan Bahan Bakar bensin merangkum dilema: teknologi terdepan versus preferensi pelanggan. Menurut pernyataan CEO, ada kekhawatiran komersial dan penerimaan. Singkatnya:
- Permintaan pelanggan: pembeli Lamborghini menghargai suara, sensasi, dan otonomi performa.
- Biaya dan infrastruktur: platform BEV dengan tegangan sangat tinggi (980 V dalam konsep) mahal dan memerlukan logistik global.
- Sinergi internal: keluarga sistem PHEV sudah ada pada model-model seperti Temerario dan bisa mempercepat produksi.
Pertarungan BEV x PHEV — tabel perbandingan
Aspek | BEV (konsep) | PHEV (jalur mungkin) |
---|---|---|
Otonomi praktis | Tingkat otonomi praktisnya tinggi, bergantung pada pengisian ulang | Listrik lebih sedikit, diperpanjang oleh mesin pembakaran |
Performa | Sangat kuat secara instan (daya dalam kW tinggi) | Kombinasi V8 + listrik: sensasi tradisional dan torsi yang kuat |
Biaya/Produksi | Investasi tinggi pada baterai dan platform | Memanfaatkan motor yang sudah dikembangkan dan PHEV yang ada |
Kesesuaian dengan pelanggan Lamborghini | Kontroversial — sebagian pelanggan tidak setuju | Penerimaan lebih besar di kalangan puris |
“Tidak penting apa yang bisa Anda capai dalam teknologi, yang penting adalah apa yang diinginkan pelanggan.” — komentar yang merangkum sikap pragmatis merek.
Dampak terhadap pasar dan persaingan
Jika Lanzador dirilis sebagai PHEV, Lamborghini akan sedikit tertinggal langkah dibanding pesaing yang beralih ke EV — misalnya Ferrari menyiapkan crossover elektriknya. Untuk memahami bagaimana konsep dan strategi merek memengaruhi gaya dan desain, lihat Lamborghini Manifesto Concept, yang menunjukkan bahasa visual masa depan meskipun ada perubahan powertrain.
Transformasi Lanzador menjadi PHEV dapat mempercepat produksi, menjaga V8 sebagai suara tanda tangan, dan mengurangi risiko komersial — tetapi dapat menunda kepemimpinan Lamborghini dalam transisi ke listrik sepenuhnya.
Ingin membandingkan bagaimana merek lain menyeimbangkan antara listrik dan berhibrida? Bacalah mengenai rivalitas strategi dan peluncuran Ferrari serta model mewah berhibrida untuk memahami lanskap persaingan.
Author: Fabio Isidoro
Pendiri dan pemimpin redaksi Canal Carro ini mendedikasikan dirinya untuk menjelajahi dunia otomotif dengan mendalam dan penuh semangat. Sebagai penggemar mobil dan teknologi, ia menghasilkan konten teknis dan analisis mendalam tentang kendaraan nasional dan internasional, menggabungkan informasi berkualitas dengan pandangan kritis terhadap public.