Sebuah perubahan signifikan mengguncang pasar otomotif Jepang, yang datang dari salah satu model paling ikonik di dunia: Toyota Corolla. Mulai Mei 2025, Toyota memutuskan untuk menghentikan semua versi Corolla yang hanya menggunakan bensin di negara asalnya, menjadikan lini ini sepenuhnya hibrida.
Keputusan ini mencerminkan tekanan yang terus meningkat dari industri otomotif global menuju elektrifikasi dan, lebih khusus lagi, strategi Toyota sendiri untuk mencapai netralitas karbon. Ini adalah langkah berani yang mendefinisikan ulang penawaran sebuah mobil populer dan terjangkau.
Akhir Era Mesin Bensin Murni di Jepang
Bagi banyak penggemar Corolla di Jepang, berita ini mungkin terdengar seperti akhir sebuah era. Versi dengan mesin hanya pembakaran, yang telah menjadi pilar keandalan dan kesederhanaan selama beberapa dekade, kini digantikan oleh armada yang 100% ter-elektrifikasi, meskipun tetap fokus pada teknologi hibrida.
Toyota meningkatkan taruhan pada mesin listrik di pasar domestiknya, sebuah strategi yang selaras dengan target lingkungan yang lebih luas. Menurut perusahaan, langkah ini adalah bagian dari “dorongan yang lebih luas menuju netralitas karbon.”
Realitas Baru: Penggerak Eksklusif Hibrida
Dengan perubahan ini, pembeli Corolla di Jepang hanya akan memiliki satu pilihan penggerak: sistem hibrida 1.8 liter. Mesin bensin ini menghasilkan tenaga sebesar 97 hp (72 kW / 98 PS), bekerja bersama dengan motor listrik.
Pada model dengan penggerak roda depan (2WD), sebuah motor listrik sebesar 94 hp (70 kW / 95 PS) melengkapi tenaga tersebut. Sedangkan untuk versi penggerak semua roda (E-Four), ditambahkan motor listrik belakang kedua sebesar 40 hp (30 kW / 41 PS) yang menawarkan daya cengkeram dan performa lebih baik.
Sementara produsen lain mengeksplorasi hibrida jarak jauh, seperti yang kita lihat pada XC70 2026, Toyota mempertahankan pendekatan tradisional hibrida self-charging untuk Corolla di pasar utamanya, dengan fokus pada efisiensi perkotaan dan pengurangan emisi dalam penggunaan sehari-hari.
Lebih Banyak Fitur, Harga Lebih Tinggi
Transisi ke lini eksklusif hibrida tidak datang sendiri. Toyota memanfaatkan pembaruan ini untuk menambahkan lebih banyak fitur sebagai standar di beberapa tingkat varian, berusaha memberikan nilai tambah pada penawaran baru ini.
Di antara tambahan baru standar di mayoritas varian, kecuali varian dasar, adalah kamera dasbor depan dan belakang dengan fungsi rekaman terintegrasi, serta fitur kunci digital. Fitur bantuan pengemudi seperti Monitor Blind Spot, Bantuan Keluar Aman, dan Rem Pendukung Parkir juga disertakan, meningkatkan standar keamanan dan kenyamanan.
Seperti yang diharapkan, peningkatan konten standar menghasilkan harga yang lebih tinggi. Model dasar, Corolla Hybrid X termurah, kini dimulai dari ¥2.279.200 (sekitar Rp 284 juta), meningkat sekitar ¥139.400 (sekitar Rp 17 juta) dibandingkan pendahulunya yang berbahan bakar bensin. Kenaikan harga bervariasi tergantung varian, mulai dari ¥11.200 hingga ¥226.600 (sekitar Rp 1,4 juta hingga Rp 28 juta).
Detail Varian: Apa yang Berubah di Setiap Versi?
Meskipun penambahan fitur secara umum, perbedaan antar tingkat varian masih terlihat jelas. Varian G, misalnya, mendapat lampu kabut LED dan set velg aluminium baru berukuran 16 inci, memberikan tampilan yang lebih elegan.
Sementara itu, varian dasar X tetap menggunakan velg baja 15 inci dengan penutup, tidak menyertakan layar infotainment tengah, mempertahankan panel instrumen analog sederhana, dan tidak memperoleh desain lampu depan terbaru yang ada pada varian atas. Namun, peningkatan positif yang umum untuk semua model adalah pencahayaan LED di kedua ujungnya, meningkatkan visibilitas dan tampilan.
Bagi yang menginginkan hibrida dengan sentuhan lebih modern dan teknologi, mungkin Toyota Camry Nightshade 2026, dengan fokus pada gaya, atau bahkan Corolla Cross Hybrid 2026, menawarkan pilihan yang sedikit berbeda dalam merek yang sama.
Jadwal Peluncuran dan Masa Depan
Berbagai varian Corolla yang diperbarui akan diluncurkan secara bertahap. Hatchback Corolla Sport mulai dijual pada 9 Mei. Varian sedan dan Touring akan menyusul pada 19 Mei.
Melihat ke masa depan, Toyota sudah mengisyaratkan kedatangan generasi baru Corolla yang dijadwalkan debut pada 2026. Iterasi berikutnya ini menjanjikan peningkatan efisiensi lebih lanjut, konfigurasi hibrida yang diperbarui, gaya terbaru, serta teknologi yang lebih canggih. Akan menarik untuk melihat bagaimana posisinya menghadapi model seperti Audi A6 Hybrid 2026 atau kemajuan kendaraan listrik murni seperti Hyundai Ioniq 5 2025.
Toyota, dengan reputasinya sebagai pelopor hibrida, tampak semakin mengukuhkan posisi ini, terutama di pasar di mana infrastruktur pengisian untuk kendaraan listrik murni masih berkembang, atau di mana permintaan untuk jangkauan gabungan tinggi. Sumber: Carscoops
Pertanyaan Umum Tentang Corolla Baru di Jepang
- Mengapa Toyota menghentikan model bensin di Jepang?
Keputusan ini merupakan bagian dari strategi global Toyota untuk mempercepat transisi ke kendaraan beremisi rendah dan mencapai netralitas karbon. - Apa satu-satunya pilihan penggerak Corolla di Jepang sekarang?
Mulai Mei 2025, lini Corolla di Jepang hanya akan dilengkapi dengan sistem hibrida 1.8 liter. - Apa yang berubah pada fitur standar Corolla 2025 di Jepang?
Model menengah dan atas mendapat fitur seperti kamera dasbor terintegrasi, kunci digital, dan paket bantuan pengemudi seperti Monitor Blind Spot dan Bantuan Keluar Aman. - Apakah harga naik dengan perubahan ini?
Ya, peningkatan fitur menghasilkan kenaikan harga ringan di seluruh lini, bervariasi tergantung varian. - Kapan generasi terbaru Corolla diharapkan hadir?
Generasi baru Toyota Corolla dijadwalkan debut secara global pada 2026.
Perubahan drastis pada portofolio Corolla di Jepang ini tampaknya merupakan langkah strategis Toyota untuk mendorong adopsi teknologi hibrida di pasar yang paling setia, selaras dengan target lingkungan tanpa bergantung sepenuhnya pada infrastruktur pengisian untuk kendaraan listrik murni. Ini adalah sinyal jelas tentang bagaimana merek melihat masa depan dekat, meskipun berarti membatasi pilihan penggerak pada model yang begitu populer. Penambahan fitur berusaha meredam dampak dari harga yang lebih tinggi, namun ketiadaan pilihan bensin pasti akan mengubah lanskap penjualan lokal.
Bagaimana menurut Anda keputusan Toyota menjadikan Corolla eksklusif hibrida di Jepang ini? Tinggalkan komentar Anda di bawah!
Author: Fabio Isidoro
Fabio Isidoro adalah pendiri dan pemimpin redaksi Canal Carro, di mana ia telah menulis tentang dunia otomotif sejak tahun 2022. Bergairah tentang mobil dan teknologi, ia memulai perjalanannya di portal HospedandoSites dan saat ini berdedikasi untuk membuat konten teknis dan analisis lengkap tentang kendaraan nasional dan internasional. 📩 Kontak: contato@canalcarro.net.br